PandoraBox: Liga Primer Indonesia (LPI), Revolusi Sepak Bola Nasional ?
Demo Blog

Liga Primer Indonesia (LPI), Revolusi Sepak Bola Nasional ?

by Sapto Mexavriand kategori :

Liga Primer Indonesia (LPI) akan menjadi tandingan Indonesia Super League (ISL) ternyata bukan sekedar wacana, tapi menjadi hal yang serius. LPI yang dimotori pengusaha Arifin Panigoro ini dibuat dalam rangka merevolusi persepakbolaan nasional. Jika memang jadi terlaksana, LPI akan menjadi kompetisi sepakbola yang menyaingi Indonesia Super League (ISL) dan kompetisi dibawahnya yang dikelola PSSI (PT Liga Indonesia).
Pro dan kontra terhadap wacana LPI ini tidak hanya datang dari pengurus PSSI yang dibuat panas, tapi juga dari klub-klub sepakbola profesional yang ada di Indonesia. Begitupun para suporter Indonesia yang mendukung maupun tidak mendukung wacana ini.

Pada siaran persnya dalam deklarasinya jumat (18 September 2010) seperti yang saya baca di Kompas, pihak Liga Primer Indonesia (LPI) mengklaim telah ada 15 klub yang siap mengikuti LPI, diantaranya adalah PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Arema Malang, Persija Jakarta, PSMS Medan, Persipura Jayapura, Semen Padang, Persitara Jakarta Utara, PSPS Pekanbaru, PSS Sleman, Persijap Jepara, PSIS Semarang, Persema Malang, Deltras Sidoarjo, dan Persibo Bojonegoro.
Seiring waktu, klub sepak bola yang diklaim menyangkal akan ikut kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Bahkan 18 klub peserta ISL 2010/2011 dalam pertemuan dengan Badan Liga Indonesia (BLI) /PSSI dihari yang sama dengan deklarasi LPI, menegaskan mereka tidak akan membelot dari PSSI. Jika disimak pada wacana di media, tampak Persebaya Surabaya yang musim ini terdegradasi dari ISL yang terang-terangan mendukung rencana LPI ini.
Sebagaimana dijelaskan oleh pihak Liga Primer Indonesia (LPI), kompetisi ini dibuat juga dalam rangka menciptakan kemandirian klub-klub sepak bola di Indonesia agar tidak selalu bergantung pada dana APBD daerah masing-masing. Mereka ingin klub-klub di Indonesia benar-benar profesional. Selama ini dengan mengikuti kompetisi ISL atau liga Indonesia yang dikelola PSSI, klub tidak mendapatkan penghasilan sebagaimana yang didapat klub-klub Eropa, seperti Liga Inggris, Italia, Spanyol dll. Konon LPI yang dikelola Pengusaha Arifin Panigoro bersama beberapa pengusaha Indonesia ini akan memberikan dana awal sebesar Rp 30 Miliar untuk setiap klub yang bergabung dengan LPI.
Perbedaan lainnya, LPI dan kompetisi di Eropa dimiliki oleh pesertanya sehingga seluruh keuntungan yang didapat dari kompetisi itu dikembalikan ke peserta. Sementara kompetisi di Indonesia, klub tidak mendapatkan keuntungan finansial apa pun dengan mengikuti kompetisi tersebut kecuali hanya mendapat subsidi dalam jumlah kecil dari dana sponsor.  Selama ini, klub sangat bergantung kepada APBD, yang merupakan uang rakyat. Liga Primer Indonesia mampu menyelamatkan uang negara sebesar Rp 600 miliar setiap tahunnya. (Kompas, Jumat, 17 September 2010)
Menarik! Saya pribadi menilai ini sebagai wacana menarik sekaligus sebuah ironi. Jika benar-benar jadi digelar, Liga Primer Indonesia (LPI) ini tentu akan menjadi saingan ISL versi PSSI. Bisa menimbulkan perpecahan tidak hanya dikalangan elite tapi juga diakar rumput (suporter) dalam memberikan dukungannya, terhadap ISL atau LPI. Sisi positifnya, jika berhasil maka ini akan menjadi revolusi sepakbola yang cantik. Jika pun tidak jadi digelar, setidaknya ini menjadi shock therapy untuk pengurus PSSI termasuk pemerintah dalam hal ini yang selama ini dinilai tidak kompeten dalam mengelola sepak bola nasional.




source Share



Baca Artikel Terkait Lainnya:

0 komentar Read More ...

0 komentar


Posting Komentar

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!