Hitler, more than Romeo 'n Juliet
by Sapto Mexavriand kategori : internasional
Hitler -- sosok sang diktator Jerman . Begitu gigih dalam mempertahankan kekuasaannya . Hitler -- sosok yg terkenal begitu kejam, ternyata hatinya pun tak sepenuhnya hitam . Di satu sisi hatinya masih tersimpan kasih sayang . Adalah Eva Braun, wanita yg bisa meneduhkan hatinya.
Eva adalah wanita biasa, yang merantau ke metropolitan Berlin untuk mengadu nasib . Wanita bermata biru itu kemudian bekerja pada studio foto Hoffmann; fotografer surat kabar nazi . Di sanalah dia bertemu dengan sang diktator . Eva bertugas membuat janji untuk sesi pemotretan yang dilakukan Hoffmann . Seringnya pertemuan Eva dengan sang Fuhrer (sapaan khususnya pada Hitler) membuat benih cinta mulai muncul . Selama tujuh belas tahun mereka hidup dengan perasaan yang mendalam -- tanpa ikatan pernikahan .
Bersama Eva, Hitler merasa semua masalah yang menghimpitnya sirna . Hitler merasa bebas mengungkapkan semua perasaannya, bahkan tentang politik tanpa ada bantahan atau keluhan dari Eva. Wanita cantik itu benar-benar menjadi oase bagi Hitler ketika menghadapi desakan dari para musuhnya .
Eva tak seperti wanita lain yang pasti akan sesumbar saat memiliki hubungan khusus dengan tokoh nazi Jerman . Itulah yang membuat Hitler semakin jatuh cinta pada Eva .
Tahun 1945, Jerman sudah mulai terdesak oleh para musuhnya . Dalam situasi genting, Hitler meminta Eva untuk meninggalkan Berlin . Namun Eva tetap pergi ke sana untuk menemui Fuhrernya .
29 April 1945 -- adalah hari di mana Hitler memenuhi janjinya; menikahi Eva Braun secara resmi setelah tujuh belas tahun sebatas dipacarinya . Saat itulah Jerman benar-benar kalah . Hitler dan Eva memutuskan untuk bunuh diri; setelah hanya semalam merasakan menjadi suami istri yang sah. Share
Eva adalah wanita biasa, yang merantau ke metropolitan Berlin untuk mengadu nasib . Wanita bermata biru itu kemudian bekerja pada studio foto Hoffmann; fotografer surat kabar nazi . Di sanalah dia bertemu dengan sang diktator . Eva bertugas membuat janji untuk sesi pemotretan yang dilakukan Hoffmann . Seringnya pertemuan Eva dengan sang Fuhrer (sapaan khususnya pada Hitler) membuat benih cinta mulai muncul . Selama tujuh belas tahun mereka hidup dengan perasaan yang mendalam -- tanpa ikatan pernikahan .
Bersama Eva, Hitler merasa semua masalah yang menghimpitnya sirna . Hitler merasa bebas mengungkapkan semua perasaannya, bahkan tentang politik tanpa ada bantahan atau keluhan dari Eva. Wanita cantik itu benar-benar menjadi oase bagi Hitler ketika menghadapi desakan dari para musuhnya .
Eva tak seperti wanita lain yang pasti akan sesumbar saat memiliki hubungan khusus dengan tokoh nazi Jerman . Itulah yang membuat Hitler semakin jatuh cinta pada Eva .
Tahun 1945, Jerman sudah mulai terdesak oleh para musuhnya . Dalam situasi genting, Hitler meminta Eva untuk meninggalkan Berlin . Namun Eva tetap pergi ke sana untuk menemui Fuhrernya .
29 April 1945 -- adalah hari di mana Hitler memenuhi janjinya; menikahi Eva Braun secara resmi setelah tujuh belas tahun sebatas dipacarinya . Saat itulah Jerman benar-benar kalah . Hitler dan Eva memutuskan untuk bunuh diri; setelah hanya semalam merasakan menjadi suami istri yang sah. Share
Baca Artikel Terkait Lainnya:
:: Categories ::
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
:: Widgets ::
:: TopTen Post ::
:: Followers ::
:: Top Commentators ::
Budayakan berkomentar, Saya untung, Anda pun dapat backlink.
0 komentar