PandoraBox: gendam vs hipnosis
Demo Blog

gendam vs hipnosis

by Sapto Mexavriand kategori :

Saya terpanggil untuk menulis catatan ini karena banyak diantara yang menanyakan kepada saya perihal berita yang membuat kita heran, kuatir dan menghebohkan yaitu fenomena kejahatan dengan hipnosis atau gendam. Maka dengan rela hati saya memberi pandangan.

Sesungguhnya ilmu apapun diciptakan untuk tujuan positif dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Namun perlu juga dicermati bahwa ilmu apapun pastilah ada celah yang membuat orang untuk berbuat negatif dan semuanya itu tergantung dari tujuan seseorang yang memiliki ilmu itu, termaksud hipnosis, gendam, pelet, sirep atau apapun namanya.

Jadi sepantasnya kita tidak ingin mengatakan bahwa ilmu ‘itu’ hitam dan ilmu ‘ini’ putih karena yang bisa membedakan adalah tujuan dari orang yang memiliki ilmu dan bukan karena ilmu itu sendiri.

Tentang fenomena kejahatan yang menggunakan pikiran, apakah hipnosis atau gendam ? sebuah jawaban yang harus dipahami terlebih dahulu pola kerja antara hipnosis dan gendam. Bila hipnosis bekerja tergantung bagaimana komunikasi verbal berlangsung dengan baik dan semua orang bisa dihipnosis asal mau bekerja sama, sedangkan gendam tergantung bagaimana seseorang memanfaatkan dunia metafisika untuk menguatkan sugestinya dan tidak semua orang bisa di gendam. Namun kedua-duanya tetap memiliki pola sama, yaitu mempengaruhi pikiran bawah sadar seseorang.

Sekarang pertanyaannya adalah, ciri-ciri apa yang bisa dipengaruhi pikiran bawah sadarnya ? Adalah mereka yang memiliki tingkat sugestifitasnya sangat tinggi. Mereka inilah yang paling mudah untuk dipengaruhi bahkan mampu berada diluar kesadarannya karena dengan membuka pikirannya dan menerima info dari luar tanpa menyeimbangkan dengan pikiran logis, maka dengan mudah mereka mengekploitasi segala bentuk tindakan yang diinginkan oleh orang yang memiliki ilmu itu.

Kemudian bagaimana kita dapat mengantisipasi tindakan-tindakan kejahatan yang memanfaatkan pikiran? Adalah mensugestikan pikiran kita sendiri bahwa “dimanapun, kapanpun dan siapapun yang mencoba untuk mendekat dan mengajak berbicara, pikiran saya terus waspada.... waspada dan terus waspada” Share



Baca Artikel Terkait Lainnya:

0 komentar Read More ...

0 komentar


Posting Komentar

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!